Sabtu, 31 Maret 2012

unik tapi nyata


Semua yang unik ada disini..
               Timun Berduri dari afrika


Bentuk buah ini unik. Bulat lonjong dengan tonjolan kulit mirip duri atau tanduk. Warnanya kuning menyala dan daging buahnya berwarna hijau segar. Tampilan yang unik dan cantik ini masih ditambah rasa yang unik pula. Penampilan buah ini mirip buah melon besarnya hanya saja bulat panjang. Yang menjadi ciri khas buah asal Afrika ini adalah tanduk atau duri yang ada di beberapa bagian kulitnya. Mirip buah naga tetapi lebih besar.

               

Jamur Tangan Zombie


Keanekaragaman hayati di planet ini mengagumkan. Bahkan dengan hilangnya habitat dan ancaman terhadap flora dan fauna, masih ada begitu banyak untuk mengungkap dan menghargai karya tuhan ini. salah satunya dengan membuat thread ini Di sini kita sudah mengumpulkan beberapa menarik spesimen tumbuhan dan jamur yang menyerupai tubuh manusia aupun hewan. jamur tangan zombie:Jamur ini dianggap sebagai spesimen Clathrus archeri, atau “Devil’s Fingers”. tampak seperti tangan yang dingin

               

Tumbuhan Unik

Kita mengenal bonsai yang ukurannya kecil dan mempunyai bentuk aneh-aneh yang dapat di buat sesuai dengan keinginan pemiliknya, tetapi ini lain dan bukan bonsai, tetapi pohon besar yang bentuknya indah untuk jelasnya dapat dilihat di foto berikut 
               

Perawatan Kecantikan yang unik

Selama ini yang kita kenal, spa atau serangkaian perawatan kecantikan biasanya terdiri dari lulur rempah, mandi susu, dan masker yang terbuat dari bahan alami.

Rangkaian perawatan tradisional tersebut, tentunya untuk membuat kulit menjadi lebih bersih bersinar. Selain spa tradisional, ada jenis spa lain yang sangat unik. Berikut perawatan kecantikan teraneh dikutip dari TripAtlas.
1. Mengatasi pegal dengan ular
Untuk mengatasi rasa pegal, sebuah rumah spa di Talmei Elazar, Israel, memiliki cara khusus dan sedikit menyeramkan. Di tempat yang bernama Carnivorous Plant Farm tersebut, terdapat seorang terapis yang bernama Ada Barak yang menggunakan ular untuk mengatasi rasa pegal.

Ular yang digunakan bukan sembarangan, yaitu ular California yang tidak beracun dan ular raja Florida. Ular-ular tersebut akan merayap di bagian punggung dan bisa menghilangkan pegal-pegal.

2. Pijatan dengan kaktus
Four Seasons Resort Punta Mita di Mexico menyediakan layanan pijatan dengan menggunakan kaktus. Pijatan tersebut bernama “Hakali Massage”. Dengan menggunakan gabah kaktus yang tidak memiliki duri, dan bunga kaktus, kulit akan dipijat secara perlahan. Perawatan ini bermanfaat mengeluarkan racun dalam tubuh dan menyegarkan kulit.

3. Facial untuk bokong
Smooth Synergy Cosmedical Spa, sebuah salon spa di New York, Amerika Serikat menyediakan perawatan untuk keindahan bokong. Perawatan akan diawali dengan mengangkat sel kulit mati dengan menggunakan scrub dari ekstrak pepaya dan mint.

Lalu, dilanjutkan dengan terapi mikronutrien untuk menghilangkan selulit di sekitar bokong. Dan, terakhir disemprotkan “tan organic”, untuk membuat bokong terlihat lebih bagus.

4. Facial dengan kaviar
Rome’s Grand Spa yang terdapat di Hotel Cavalieri Hilton, Italia, merupakan pusat spa yang menyediakan perawatan wajah dengan kaviar (telur ikan). Kaviar yang merupakan makanan lezat dan mahal, ternyata juga memiliki fungsi memperhalus dan menyegarkan kulit.

5. Kulit mulus dan sehat berkat jerami
Hotel Heubad, di Itali menyediakan perawatan tubuh menggunakan jerami basah. Tubuh dibungkus dengan jerami basah, lalu dibaringkan di kasur air yang kemudian dipanaskan hingga mencapai 100 derajat Fahrenheit. Perawatan ini bisa meningkatkan imunitas dan proses metabolisme tubuh.

6. Spa dengan teh, kopi, anggur merah, sake, dan mi ramen Yunessan Spa di Hakone, Jepang merupakan taman hiburan untuk keluarga. Di sana juga tersedia kolam-kolam air panas yang berisi teh, kopi, anggur merah, sake, atau mi ramen. Sake, selain enak diminum ternyata juga bisa membuat kulit lebih bersinar.

7. Spa dengan cokelat
Saat ini spa dengan cokelat memang sudah cukup banyak dilakukan. Nah, salah satu pelopornya adalah Hotel Hershey di Hershey Pennsylvania, Amerika Serikat. Hersey adalah pemasok cokelat terbesar di dunia yang mengolah cokelat menjadi bahan untuk perawatan atau Chocolate Spa. TPerawatan dengan coklat terdiri dari Cocoa Bath, Chocolate Bean Polish, dan Chocolate Fondue Wrap.

8. Spa dengan emas 24 karat
Sebuah perusahaan kecantikan di Jepang, bernama Umo, mengembangkan perawatan kecantikan dengan emas 24 karat. Dulu, pada zaman Cleopatra emas memang selalu digunakan untuk menjaga kecantikan kulit. Menurut Umo, facial dengan emas bisa merevitalisasi kulit dengan memperbarui sel-selnya yang telah rusak.

9. Facial dengan kotoran burung
Ratusan tahun lalu, para geisha susah memiliki cara sendiri untuk membuat kulitnya tampang bersinar, yaitu dengan menggunakan kotoran burung bulbul. Kotoron burung disterilisasi terlebih dahulu baru digunakan.

Kotoran tersebut mengandung enzim yang sangat bagus bagi kecantikan kulit. Saat ini, perawatan wajah yang terkenal dengan nama facial geisha tersebut dapat dilakukan di Shizuka New York Spa dan Diamond Hawaii Resort & Spa di Maui, Amerika Serikat. Victoria Beckham juga sering melakukan facial geisha untuk merawat kulit wajahnya.

10. Perawatan rambut dengan sperma
Hari’s Salon, di Knightsbridge, London, menawarkan perawatan rambut menggunakan vitamin sperma yang diberinama “Aberdeen Organic Bull Sperm Treatment”. Vitamin rambut tersebut terbuat dari sperma banteng yang dikombinasikan dengan protein akar tumbuhan Katera untuk mengatasi rambut rusak.

               

Ada Pisang berwarna Biru


Selama ini kita biasa menemui buah pisang yang berwarna kuning, atau sesekali ada juga yang berwarna hijau, bahkan tidak jarang kita temukan pisang yang berwarna coklat agak kehitaman. Lalu, bagaimana kalau pisang yang berwarna nyentrik, seperti warna biru? Baru-baru ini ditemukan pisang yang berbeda dari biasanya, yaitu pisang berwarna biru. Buah tropis ini sendiri merupakan hasil eksperimen dari beberapa para ilmuwan yang berasal University of Innsbruck (Austria) dan Columbia


Sumber : WWW.uniktapinyata.com

keindahan di berastagi sumatera utara


Kota Berastagi, Sejuta Keindahan Alam Sumatera Utara


           Salah satu pulau di Indonesia adalah pulau Sumatera. Pulau Sumatera terletak disebelah kiri dari semua pulau yang ada di Indonesia. Pulau Sumatera memiliki banyak kota dan keindahan alam.Salah satu kota dan keindahan alam yang ada di pulau Sumatera adalah kota Berastagi.
Kota Berastagi adalah sebuah kota kecil yang terletak di pulau Sumatera, yang dapat ditempuh dari kota Medan sekitar 1.5- 2 Jam atau 15 Menit dari kota Kabanjahe-Tanah Karo dengan angkutan bus atau mobil pribadi.Kota Berastagi merupakan salah objek wisata yang indah  dan menarik, dimana banyak pengunjung dari mancanegara maupun lokal.
Banyak yang akan kita temui hal-hal yang indah di kota Berastagi yaitu hawa udara yang benar-benar sejuk atau dingin, kereta kuda dengan sebutan nama sado atau bendi, rumah makan khas batak, melayu, china, dan padang berjejer diruko-ruko, penginapan yang murah hingga mahal, jalan menanjak layaknya seperti bukit, pasar sayur mayur, tempat ibadah dan lapangan yang luas.
Tidak hanya itu saja ,keindahan alam juga bisa kita lihat tidak jauh dari kota Berastagi yaitu Bukit  Gundaling, Bukit Kubu, Air Panas Lau debuk-debuk, Gunung Sinabung, Danau Lau Kawar, Gunung Sibayak dan Sembahe.
1317700001974065430

Gundaling
Tanah yang subur menjadi peluang bagi penduduk setempat untuk bercocok tanam dan melakukan budi daya hasil alam seperti jagung, padi, sayur mayur, beternak ayam, ikan, itik dan lain sebagainya. Banyaknya hasil bumi atau hasil alam serta keindahan alam menjadikan kota Berastagi sangat diminati oleh turis asing untuk berkunjung dan juga turis lokal.
13177005631715262086 
Kuda
Bukti Gundaling, salah satu objek wisata yang tidak jauh dari kota Berastagi memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pengunjung yaitu bisa menyewa kuda untuk berjalan-jalan sekitar lokasi dengan harga tidak terlalu mahal.Biasanya anak-anak yang senang untuk menaiki kuda yang sudah tersedia untuk disewakan.
13177015491678047198 
Berastagi -Gunung Sibayak
Dari ketinggian bukit Gundaling , kita juga bisa melihat Gunung Sibayak dan Juga keindahan kota Berastagi. Gunung yang dekat dengan bukit Gundaling maupun Berastagi adalah Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Keduanya memang terletak di Sumatera Utara.
Walaupun tanah dan hasil bumi yang cukup baik di kota Berastagi dan Sekitarnya.Masyarakat di sini juga masih memiliki rasa takut yang mendalam karena gunung yang berdekatan dengan kota Berastagi dan sekitarnya bisa saja sewaktu-waktu meletus dan membumi-hangusnkan kota tersebut.
Beberapa waktu yang lalu terjadi letupan asap dan lahar panas dari gunung Sinabung yang merupakan salah satu keindahan alam Sumatera Utara yang tidak jauh dari kota Berastagi. Penduduk banyak yang mengungsi dan mengharuskan mereka untuk mencari tempat yang lebih aman, walaupun hanya asap tebal yang menimpa mereka.
Tapi dengan penuh optimis , kota Berastagi tetap menjadi primadona bagi para turis asing atau lokal untuk berkunjung.Masyarakat disini kembali membangun rasa percaya diri bahwa Berastagi tetap diminati oleh semua warga yang berkunjung dan menjadi objek wisata yang sangat  populer di Sumatera Utara.

Jangan lupa berkunjung kekota Yang sangat indah ini.bukan hanya Warga sekitar Saja yang banyak berdatangan kekota Berastagi Warga mancanegara Juga sangat banyak Datang kekota ini..Segera..^()^


Sumber : Kompasiana..

Jumat, 30 Maret 2012

Pentingya pendidikan bagi anak usia dini


Nita Permata Sari Siregar      11-033

Winda Rizka                         11-011
Cynthia Marilyn Sitompul         11-070




ini tugas dari kelompok 17

 

PENTINGNYA SOSIAL PADA  ANAK USIA DINI


Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan social anak usia dini. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Secara potensial (fitrah) menurut Plato, manusia dilahirkan sebagi mahluk sosial (zoon politicon). Namun untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain.
Perkembangan perilaku sosial anak ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok, dan tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Anak tidak lagi puas bermain sendiri dirumah atau dengan saudara-saudara kandung atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan anggota-anggota keluarga. Anak ingin bersama teman-temannya dan akan merasa kesepian serta tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
Dua atau tiga teman tidaklah cukup baginya. Anak ingin bersama dengan kelompoknya, karena hanya dengan demikian terdapat cukup teman untuk bermain dan berolah raga, dan dapat memberikan kegembiraan. Sejak anak masuk sekolah sampai masa puber, keinginan untuk bersama dan untuk diterima kelompok menjadi semakin kuat. Hal ini berlaku baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.
a. Sosialisasi pada masa awal masa kanak-kanak
Menurut Hurlock, E.B. “salah satu tugas perkembangan masa awal kanak-kanak yang penting adalah memperoleh latihan dan pengalaman pendahuluan yang diperlukan untuk menjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak-kanak”. Jadi dalam masa kanak-kanak disebut sebagi masa prakelompok. Dasar untuk sosialisasi diletakan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ketahun. Anak tidak hanya lebih banyak bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak berbicara.
Jenis hubungan sosial lebih penting daripada jumlahnya. Kalau anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya kadang-kadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih baik daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang baik. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada benda akan lebih mengembangkan kecakapan sosial sehingga mereka lebih populer daripada anak yang interaksi sosialnya terbatas.
Manfaat yang diperoleh anak dengan diberikannya kesempatan untuk berhubungan sosial akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kesenangan hubungan sosial sebelumnya. Yang umumnya terjadi pada masa ini adalah bahwa anak lebih menyukai kontak sosial sejenis daripada hubungan sosial dengan kelompok jenis kelamin yang berlawanan.

Antara usia dua dan tiga tahun, anak menunjukan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengan mereka. Ini dikenal dengan bermain sejajar, yaitu bermain sendiri-sendiri, tidak bermain dengan anak-anak lain. Kalaupun terjadi kontak, maka kontak ini cenderung bersifat perkelahian, bukan kerja sama. Bermain sejajar merupakan bentuk sosial yang pertama-tama dilakukan dengan teman-teman sebaya.
Perkembangan selanjutnya adalah bermain asosiatif, di mana anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain. Dengan meningkatnya kontak sosial , anak terlibat dalam bermain kooperatif, dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
 
Sebagian anak sudah mulai bermain dengan anak lain, ia masih sering berperan sebagi penonton, mengamati anak lain bermain tetapi tidak berusaha benar-benar bermain dengannya. Dari pengalaman mengamati ini, anak muda belia belajar bagaimana anak lain mengadakan kontak sosial dan bagaimana perilakunya dalam berbagai situasi sosial.
Kalau pada masa anak berusia empat tahun telah mempunyai pengalaman sosialisasi pendahuluan, biasanya ia mengerti dasar-dasar permainan kelompok, sadar akan pendapat orang lain dan berusaha mendapatkan perhatian dengan cara berlagak menonjolkan diri. Dalam tahun-tahun selanjutnya ia memperhalus perilaku baru yang dapat diterima oleh kelompok teman-temannya.

Bentuk perilaku sosial yang berhasil tampak untuk penyesuaian sosial yang berhasil tampak dan mulai berkembang dalam periode ini. Dalam tahun-tahun pertama masa kanak-kanak bentuk penyesuaian ini belum sedemikian berkembang sehungga belum begitu memungkinkan anak selalu untuk berhasil dalam bergaul dengan teman-temannya. Namun periode ini merupakan tahap perkembangan yang yang kritis karena pada masa inilah dasar sikap sosial dan pola perilaku sosial dibentuk. Dalam penelitian longitudinal terhadap sejumlah anak, Wadrop halperson dalam psikologi perkembangan Hurlock, melaporkan bahwa anak yang pada masa usia 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara sosial akan terus bersikap seperti itu sampai usia 7,5 tahun. mereka menyimpulkan bahwa “sikap sosial pada masa 7,5 tahun diramalkan oleh sikap sosial pada 2,5 tahun”.


Secepat individu menyadari bahwa diluar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogyanya ia perbuat seperti yang diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi mahluk sosial ini disebut sosialisasi.
Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya, baik orang tua, saudara, teman sebaya ataupun orang dewasa lainnya.
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua ini lazim disebut sosialisasi.
Suean Robinson Ambron (1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Sosialisasi dari orang tua ini sangatlah penting bagi anak, karena dia masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman untuk membimbing perkembangannya sendiri ke arah kematangan.
 
Melalui pergaulan anak atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa, dan teman sebaya lainnya, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Pada masa anak menurut Syamsu Yusuf, bentuk-bentuk prilaku sosial itu adalah sebagai berikut :
a) Pembangkangan (negativisme), yaitu bentuk tingkah laku melawan.
b) Agresi (Agresion), yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal).
c) Berselisih atau bertengkar (quarelling), terjadi apabila anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan perilaku anak lain.
d) Menggoda (teasing), yaitu sebagai bentuk lain dari agresif.
e) Persaingan (rivally)

Perilaku kita sehari-hari pada umumnya diwarnai oleh, perasaan-perasaan tertentu, seperti rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, atau sedih dan gembira. Beberapa perasaan lainnya adalah gembira, cinta, marah, takut, cemas, malu, kecewa benci.
Goleman (1997) mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti hubungan social yang baik. Apabila seseorangdapat menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan social serta lingkungannya. Goleman lebih lanjut mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosikonal tersebut, seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.
Selanjutnya, Howes dan Herald (1999) mengatakan, pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi manusia berada di wilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas, dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan menggapainya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kegiatan pembelajaran, kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari: kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri), kecakapan social ( menangani suatu hubungan), dan keterampilan social (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).
KESIMPULAN
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai sejak anak usia 18 bulan. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik.

Pentingnya Emosional pada  Anak Usia Dini

Sigmund Freud dalam studi tentang kepribadian mengisyaratkan pentingnya pembentukan struktur kepribadian pada beberapa tahun pertaa kehidupan. Memahami gejala emosi anak mendorong berbagai kalangan untuk mengapresiasi kompleksitas kepribadian anak usia-dini dan nilai ilmiah serta praktis tentang kepribadian individu.
Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi adalah “An emotion, is a affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and psychological stired up states in the individual, and that shows it self in his evert behavior.” Jadi, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan fisik seseorang, seperti:
a. reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona;
b. peredaran darah bertambah cepat bila marah;
c. denyut jantung bertambah cepat bila terkejut;
d. bernapas panjang kalau kecewa;
e. pupil mata membesar bila marah;
f. air liur mongering bila takut atau tegang;
g. bulu roma berdiri bila takut;
h. pencernaan menjadi sakit atau mencret-mencret kalau tegang;
i. otot menjadi tegang atau bergetar (tremor);
j. komposisi darah berubah dan kelenjar-kelenjar lebih aktif.
(Fatimah, 2006:105).
Menurut Nurihsan (2007) Emosi itu dapat didefinisikan sebagi suatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa (a stird up state) yang menyertai atau muncul sebelum/sesudah terjadinya prilaku. Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya selalu melibatkan tiga variable, yaitu : rangsanganm yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisikologis yang terjadi bila mengalkami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan ekspresi atas terjadinya pengalaman emosional itu. (the response variable). Ayang mungkin dapat dirubah dan dipengaruhi atau diperbaiki (oleh para pendidik atau guru) adalah variable pertama dan ketiga (the stimulus-response variables) sedangkan variablekedua tidak mungkin karena merupakan proses fisiologis yang terjadi pada organisme secara mekanis.
Menurut Nurihsan (2007) ada dua dimensi emosional yang sangat penting diketahui para pendidik, terutama para guru, ialah:
 
1. senang tidak senang (pleasant-unpleasent), atau suka tidak suka (like-dislike);
2. intensitas dalam term kuat-lemah (strength-weakness) atau halus kasarnya atau dalam dangkalnya emosi tersebut.
 
Hal-hal itu penting karena dapat memberikan motivasi pengarahan dan integritas perilaku seseorang, di samping pula akan merupakan hambatan-hambatan yang bersifat fatal.
Nurihsan mengutip pendapat Bridges (2007;154) menjelaskan proses perkembangan dan diferensiasi emosional pada anak-anak sebagai berikut :
a. Pada saat dilahirkan setiap bayi dilengkapi kepekaan umum terhadap rangsangan-rangsangan tertentu (bunyi, cahaya temperature).
b. Dalam periode 3 bulan pertama ketidaksenangan dan kegembiraan mulai didefinisikan melalui penularan) dari emosi orang tuanya.
c. Dalam masa 3-6 bulan pertama ketidaksenangan itu berdiferensiasi ke dalam kemarahan, kebencian, dan ketakutan.
d. Sedangkan pada masa 9-12 bulan pertama kegembiraan berdiferensiasi kedalam kegairahan dan kasih saying.
e. Pada usia 18 bulan pertama kecemburuan mulai dideferensiasikan dari ketidaksenangan tadi.
f. Pada usia 2 tahun kenikmatan dan keasyikan berdiferensiasi dari kesenangan.
g. Mulai usia 5 tahun, ketidaksenangan berdiferensiasi di dalam rasa malu, cemas, dan kecewa; sedangkan kesenangan berdiferensiasi ke dalam harapan dan kasih saying.
 
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya dimensi-dimensi tersebut di-reinforcement secara conditioning melalui proses belajar. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau terdapat siswa-siswa yang membenci atau menyenangi guru atau bidang studi tertentu, bergantung pada kemampuan guru untuk menyelenggarakan conditioning dan reinforcement asfek-asfek emosional tersebut.

Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan berpikir kritis untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti dan menimbulkan emosi terarah pada satu objek. Demikian pula kemampuan mengingat dan menghapal mempengaruhi reksi emosional. Dengan demikian, anak menjadi rektif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda.
Kegiatan belajar turut menunjang perkembangan anak. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain sebagai berikut.
a. Belajar dengan coba-coba
Anak belajar dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan. Cara belajar ini lebih umum digunakan pada masa anak-anak sekolah.
 
Pada masa balita yaitu sekitar anak usia 1-5 tahun anak-anak melakukan kegiatan yang bias mengekspresikan emosinya dengan coba-coba sesuai dengan insting dan nuraninya. Seorang bayi apabila diberikan mainan di depan mukanya dia akan tersenyum bahkan mulai tertawa dengan suara khasnya, dan terkadang apabila benda mainan itu dijauhkan atau yang mengasuhnya menjauhkannya maka sang anak menangis sebagai ekspresi dari kekecewaannya, kemarahannya, dann keinginannya untuk melihat benda tersebut.
Anak yang sudah mulai bisa bergerak merangkak dia akan mengekspresikan emosinya apabila dia sedang mencoba berbalik untuk tengkurap. Anak akan mencoba terus-menerus membalikan tubuhnya, dan ketika dia tidak mampu untuk membalikan tubuhnya biasanya dia menangis untuk mengekspresikan keinginannya untuk diberi bantuan.
Sedangkan pada anak yang sudah mulai belajar berjalan dan berbicara yaitu sekitar umur 1,5 tahun lebih, dia sudah bisa mengekspresikan emosi dirinya dengan lebih terarah sesuai dengan situasi yang ada disekitarnya.
b. Belajar dengan cara meniru
Dengan cara meniru dan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain, anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamati.
Ketika seorang anak melihat anak diatasnya main sepeda, dia akan mengekpresikan keinginannya dengan mencoba meminjam atau mengadu kepada orang tuanya untuk membelinya.
Pada anak sudah mulai sekolah dia akan lebih kelihatan dalam menampakan ekspresi emosionalnya pada rekan yang baru dia kenal disekolah dan guru yang ada disekolah tersebut. Makanya cara pengajaran yang efektif bagi pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar adalah dengan cara memberikan contoh, apalagi pada kegiatan etika seperti membiasakan anak untuk sun tangan pada guru dan orang tuanya. Dia akan meniru orang tua, guru, kaka kelas disekolah dan teman-temannya. Ketika orang tuanya sedikit-sedikit marah ketika ada masalah, atau gurunya juga sering menegur dengan marah-marah, kak kelasnya juga seing mengejek dan mencaci juga memarahi dia juga teman-temannya, maka anak akan meniru cara-cara seperti itu untuk mengekspresikan emosinya pada orang lain.
c. Belajar dengan cara mempersamakan diri
Anak menirukan reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Disini anak hanya menirukan orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya.
d. Belajar melalui pengondisian
Dengan metode ini objek, situasi yang mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan mudah cdan cepat pada tahun-tahun awal kehidupan karena anak kecil kjurang mampu menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya reksi mereka. Setelah melewati masa kanak-kanak, penggunaan metode pengondisian semakin terbatas pada perkembangan rasa suka dan tidak suka.
e. Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan.
Anak memperhalus ekspresi kemarahannya atau ekspresi lain ketika ia beranjak ke masa remaja. Peralihan pernyataan emosi yang bersifat umum ke emosinya sendiri yang bersifat individual ini akan memperhalus perasaan merupakan petunjuk adanya pengaruh yang bertahap dari latihan serta pengendalian terhadap perilaku emosional.

Pembentukan Prilaku Afektif dan Kepribadian
a. Pengaruh Emosional terhadap Kesehatan
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Selogan ini menjadi alasan pada pembahasan ini, sebab pendidikan tidak berjalan lancar apabila tubuh pelaku pendidikan tidak sehat.
 
Perasaan takut atau marah dapat menyebabkan seseorang menjadi gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, jantung berdetak cepat, aliran darah/tekanan darah deras sehingga system pencernaan terganggu. Cairan pencernaan atau getah lambung terpengaruh oleh gangguan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau tertekan menghambat atau menggangu pencernaan.
Diantra rangsangan yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari getah lambung adalah ketakutan-ketakutan yang akut atau kronis. Kegembiraan yang berlebihan, kecemasan, dan kehawatiran menyebabkan menurunya kegiatan system pencernaan dan kadang-kadang menimbulkan sembelit. Satu-satunya cara penyembuhan yang efektif adalah menghilangkan penyebab ketegangan emosi. Radang pada lambung tidak busa disembuhkan, demikian pula diare dan sembelit, jika factor-faktor yang menyebabkan munculnya emosi tidak dihilangkan.
Gangguan emosi juga dapat menyebabkan kesulitan berbicara. Ketergantungan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seseorang yang agagap sering dapat normal berbicara jika dalam keadaan relaks atau senang. Namun, jika dia dihadapkan pada situasi-situasi yang menyebabkan kebingungan maka akan menunjukan kegagapannya.

Perilaku ketakutan, malu-malu atau agresif dapat disebabkan ketegangan emosi atau frustasi. Karena reaksi kita berbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai maka timbul emosi tertentu. Seorang siswa bisa saja tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru, tetapi karena sesuatu yang terjadi pada situasi belajar dikelas. Jika ia merasa malu karena gagal dalam menjawab soal tes lisan, pada kesempatan lain, ia mungkin menjadi takut ketika menghabisi tes tertulis. Akibatnya, ia memutuskan membolos, atau mungkin melakukan kegiatan yang lebih buruk lagi, yaitu melarikan diri dari orang tua, guru, atau dari otoritas lain.
Dengan demikian, gangguan emosional dan frustasi mempengaruhi efektivitas belajar seseorang. Seorang anak disekolah akan belajar lebih giat dan efektif bila ada motivasi. Selanjutnya ia akan mengembangkan usahanya untuk menguasai bahan yang dipelajari. Rasa senang karena berhasil mencapai prestasi akan mengurangi rasa takut dan kelelahan. Karena reksi setiapsiswa tidak sama, rangsangan untuk belajar yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi emosional anak. Rangsangan-rangsangan perasaan tidak menyenangkan akan mempengaruhi hasil belajar dan sebaliknya rangsangan yang menghasilkan perasaan menyenangkan akan mempermudah dan meningkatkan motivasi belajar.
Nurihsan (2007:155) berpendapat dimensi-dimensi emosional dapat diidentifikasikan pengaruh dan manifestasinya kedalam berbagai kecenderungan bentuk perilaku seperti sikap-sikapnya untuk menolak-menerima, mendekati-menjauhi, berbuat atau tidak berbuat (diam), menghargai-tidak menghargai, mempercayai-tidak mempercayai, bahkan lebih dalam lagi meyakini-tidak meyakini terhadap objek-objek (termasuk dirinya) baik nyang bersifat material maupun non material atau manusiawi dan non-manusiawi.
Goleman (1995) mengungkapkan lima wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam belajar-mengajar ataupun kegiatan lainnya.
a. Mengendalikan emosi diri
Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosikonal. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.
b. Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar terungkap dengan tepat.Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersiggungan dan bangkit kembali dengan cepat. Sebaliknya, orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal yang negatif yang merugikan dirinya sendiri.
c. Memotivasi diri
Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal berikut:
a. cara mengendalikan dorongan hati;
b. derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang;
c. kekuatan berpikir positif;
d. optimisme;
e. keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah kepada apa yang sedang terjadi, pekerjaannya, hanya terpokus pada satu objek. Dengan kemampuan memotivasi diri, seseorang cenderung memilikipandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
d. Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya, apabila seseorang tidak mampu menhyesuaikan diri dengan emosinya sendiri, ia tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.
e. Membina hubungan dengan orang lain.
Seni dalam menjaga hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan social yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.




Pentingnya Kognitif oleh anak Usia dini

pada aspek kognitif  perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima , mengelola, dan memahami informasi informasi yang sampai kepadanya . kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa maupun berbahasa lisan dan isyarat, memahami kata dan berbicara.





Pentingnya Fisik oleh anak usia dini

Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Sebagai seorang anak dewasa, orang tua menantikan tonggak penting seperti belajar bagaimana untuk berguling dan merangkak. Masing-masing merupakan bagian dari proses perkembangan fisik. Proses pematangan terjadi secara teratur, yaitu kemampuan keterampilan tertentu dan umumnya terjadi sebelum mencapai tonggak lainnya.
Sebagai contoh, kebanyakan bayi belajar merangkak sebelum mereka belajar berjalan. Namun, juga penting untuk menyadari bahwa tingkat di mana tonggak ini dicapai dapat bervariasi. Beberapa anak belajar berjalan lebih cepat dari teman sebaya mereka yang sama-usia, sementara yang lain mungkin diperlukan waktu sedikit lebih lama.

Tahapan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Pengembangan Keterampilan

Sebagai seorang anak tumbuh, sistem saraf-nya menjadi lebih matang. Karena ini terjadi, anak menjadi lebih dan lebih mampu melakukan tindakan yang semakin kompleks. Tingkat di mana keterampilan motorik muncul kadang-kadang merupakan kekhawatiran bagi orang tua. Pengasuh sering khawatir tentang apakah anak-anak mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan pada tingkat normal. Sebagaimana disebutkan di atas, harga mungkin agak berbeda. Namun, hampir semua anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan motorik ini pada tingkat yang cukup konsisten kecuali beberapa jenis kecacatan hadir.
Ada dua jenis keterampilan motorik:
  • Bruto (atau besar) keterampilan motorik melibatkan otot-otot yang lebih besar termasuk lengan dan kaki. Tindakan yang membutuhkan keterampilan motorik kasar meliputi berjalan, berlari, keseimbangan dan koordinasi.  Ketika mengevaluasi keterampilan motorik kasar, faktor-faktor yang termasuk ahli melihat kekuatan, otot, kualitas gerakan dan berbagai gerakan.
  • Fine (atau kecil) keterampilan motorik melibatkan otot kecil di jari, jari kaki, mata dan daerah lainnya. Tindakan yang memerlukan keterampilan motorik halus cenderung lebih rumit, seperti menggambar, menulis, memegang benda, melempar, melambai dan penangkapan.

Pertumbuhan Fisik

Perkembangan fisik pada anak-anak mengikuti pola yang terarah:
  • Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan. Otot tubuh dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari dan. Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar) keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti menggambar.
  • Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti tubuh menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari yang di kaki dan tangan.
  • Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki. Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.

Mungkin ini tidak dikatakan sempurna tapi kami sekelompok berusaha untuk mencapai yang lebih baik.
^^
Terima kasih…

Sumber Oleh :

Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006).
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).



Selasa, 27 Maret 2012

psikologi pendidikan dan teknologi pembelajaran


Psikologi pendidikan dan teknologi pembelajaran
Teknolgi sangat Berpengaruh bagi Pembelajaran :
 yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media 
merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain 
pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti 
dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip 
pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang 
belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat 
menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.


Inilah Berbagai teknologi pembelajaran yang Dapat di lakukan Inilah Berbagai teknologi 
pembelajaran yang Dapat di lakukan Pengembangan adalah proses penterjemahan 
spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi : (1) teknologi cetak; (2) 
teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi terpadu.
Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang bertahun-
tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan kawasan. 
Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran yang lain (teknologi 
cetak) mendahului film, namun pemunculan film merupakan tonggak sejarah dari gerakan 
audio-visual ke era Teknologi Pembelajaran sekarang ini. Pada 1930-an film mulai 
digunakan untuk kegiatan pembelajaran (teknologi audio-visual). Selama Perang Dunia II, 
banyak jenis bahan yang diproduksi terutama film untuk pelatihan militer. Setelah 
perang, televisi sebagai media baru digunakan untuk kepentingan pendidikan (teknologi 
audio-visual). Selama akhir tahun 1950- an dan awal tahun 1960-an bahan pembelajaran 
berprograma mulai digunakan untuk pembelajaran. Sekitar tahun 1970-an komputer 
mulai digunakan untuk pembelajaran, dan permainan simulasi menjadi mode di sekolah. 
Selama tahun 1098-an teori dan praktek di bidang pembelajaran yang berlandaskan 
komputer berkembang seperti jamur dan sekitar tahun 1990-an multimedia terpadu yang 
berlandaskan komputer merupakan dari kawasan ini.

Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi 
dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya . Pada 
dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena : (1) pesan yang didorong oleh isi; (2) 
strategi pembelajaran yang didorong oleh teori; dan (3) mManifestasi fisik dari 
teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran

Teknologi Cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti : 

buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau 

photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari 

kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam 

penampilan komputer adalah suatu contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. 

Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran 

merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.

Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual. Pengembangan kedua 
jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung pada teori persepsi visual, teori 
membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar.
Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut : (1) teks 
dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang; (2) keduanya biasanya 
memberikan komunikasi satu arah yang pasif; (3) keduanya berbentuk visual yang statis; 
(4) pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi 
visual; (5) keduanya berpusat pada pembelajar; dan (6) informasi dapat diorganisasikan 
dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
Teknologi Audio-Visual
merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan 

dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual 

dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses 

pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, pemutaran 

kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar. Pembelajaran audio-visual 


didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan 

pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu 

harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.

Secara khusus, teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai 
berikut : (1) bersifat linier; (2) menampilkan visual yang dinamis; (3) secara khas 
digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembang; (3) 
cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak: (4) 
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif; (5) sering 
berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar si pembelajar.

Teknologi Berbasis Komputer; 

merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan 

perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis 

komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor. 

Berbagai aplikasi komputer biasanya disebut “computer-based intruction (CBI)”, 

“computer assisted instruction (CAI”), atau “computer-managed instruction (CMI)”.

Aplikasi-aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan teori perilaku dan 
pembelajaran terprogram, akan tetapi sekarang lebih banyak berlandaskan pada teori 
kognitif. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat : (1) tutorial, pembelajaran utama 
diberikan, (2) latihan dan pengulangan untuk membantu pembelajar mengembangkan 
kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari sebelumnya, (3) permainan dan simulasi 
untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari; dan (5) dan 
sumber data yang memungkinkan pembelajar untuk mengakses sendiri susunan data 
melalui tata cara pengakasesan (protocol) data yang ditentukan secara eksternal.

Sumber : Instructional Technology : Definition and Domain of Field yang diterbitkan pada tahun 1994.