Minggu, 01 April 2012

menjadi seorang psikolog handal

yang ingin menjadi seorang psikolog :)hayoo siapa ??^^







Anda tentu sering mendengar istilah psikolog dalam menjalani keseharian Anda, tapi tahukah Anda dengan istilah psikolog yang sebenarnya?

Menurut Wikipedia, psikolog adalah seseorang yang ahli dalam bidang psikologi atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental setiap individu maupun kelompok.

Dalam pengertian sederhananya, bila seorang dokter identik dengan urusan kesehatan fisik manusia, sedangkan psikolog lebih identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku manusia.

Lalu, perilaku macam apa yang menjadi perhatian dari para psikolog?

Tentunya, seorang psikolog tidak akan pernah lepas dari tiga aspek yang meliputinya, yaitu aspek pikiran, perasaan, dan juga tingkah laku. Ketiga aspek itulah yang akan menjadi perhatian khusus bagi para psikolog untuk menangani setiap masalah yang terjadi pada setiap individu.

Dengan ketiga aspek itulah, seorang psikolog handal tentunya akan cukup mudah untuk memahami pikiran, perasaan, serta perilaku setiap individu ketika sedang menghadapi situasi tertentu.

Berdasarkan cabang ilmunya, psikolog dapat dikategorikan ke dalam beberapa bidang tersendiri. Hanya saja, kata psikolog lebih sering digunakan untuk menyebut ahli psikologi klinis dan juga ahli psikologi di bidang kesehatan mental.

Terkadang, di dalam kehidupan sehari-hari profesi seorang psikolog sering juga disebut dengan psikiater. Tapi ternyata, profesi psikolog dan psikiater memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Yang mana, perbedaan itu terdapat pada cara penyelidikan gejala psikologi yang dilakukan.

Untuk psikologi seperti yang disebutkan tadi, yaitu menyelidiki penyebab gejala psikologi melalui tiga aspek, yaitu pikiran, perasaan, serta perilaku. Sedangkan psikiater biasanya lebih akan menyelidiki penyebab gejala psikologi dari sisi kedokteran dan dari sisi kelainan susunan syaraf para penderita penyakit jiwa. Sehingga sudah jelas, bahwa pada prinsipnya psikologi dan psikiater memang berbeda.

Untuk bisa menjadi seorang psikolog yang handal, ternyata tak semudah yang dipikirkan. Selain harus menempuh pendidikan tinggi psikologi Strata 1 (S1) di perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta, seorang psikolog juga harus melalui berbagai proses pembelajaran, pengamatan, pengalaman, dan lain sebagainya. Dengan begitu, seorang psikolog dijamin akan memiliki kemampuan yang cukup profesional di bidangnya.

Untuk tugas atau peran, biasanya psikolog akan tergantung pada tempat di mana mereka bekerja. Misalnya saja seorang psikolog klinis yang biasanya bekerja di sebuah rumah sakit umum, rumah askit jiwa, puskesmas, ataupun tempat praktek pribadi. Psikolog itu akan memiliki peran untuk melakukan upaya penyembuhan atau pencegahan terhadap munculnya gangguan jiwa.

Selain itu, peran lainnya adalah membentuk perilaku sehat secara perorangan maupun dalam kelompok, serta meningkatkan perkembangan jiwa dan kualitas hidup individu dan kelompok. Contohnya, seperti masalah kecemasan, tidak percaya diri, kenakalan remaja, hingga membentuk keluarga yang harmonis.

Selain psikolog klinis, ada juga psikolog industi organisasi. Yang mana, psikolog industri organisasi adalah psikolog yang memiliki keahlian dalam hal industri atau organisasi di mana biasanya mereka bertugas pada divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dari suatu perusahaan.

Biasanya, psikolog industri organisasi bertugas untuk melakukan proses rekruitmen karyawan, mengembangkan sumber daya perusahaan, merancang, mengevaluasi sistem kebijakan perusahaan, hingga melakukan proses evaluasi kinerja karyawan.

Selain kedua bidang psikolog itu, ada lagi beberapa psikolog bidang lainnya, seperti psikolog pendidikan, dan lain sebagainya.

Pada intinya, untuk bisa menjadi seorang psikolog yang handal, Anda dituntut untuk bisa menguasai ketiga aspek penting yang disebutkan di atas, yaitu pikiran, perasaan, serta perilaku. 


Sumber: CBN


1 komentar:

  1. apakah orang yang sampai saat ini belum memiliki cita-cita/impian atau tujuan, bagaimana dalam sudut pandang para ahli psikolog dalam hal tersebut?

    BalasHapus