Definisi
Intelegensi menurut Piaget
Intelegensi. Piaget
mengartikan intelegensi secara lebih luas, juga tidak mendefinisikan secara
ketat. Ia memberikan definisi umum yang lebih mengungkap orientasi biologis.
Menurutnya, intelegensi adalah suatu bentuk ekuilibrium kearah mana semua
struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensiomotor
diarahkan. (Piaget dalam DR. P. Suparno,2001:19).
Sejarah
singkat piaget
Jean Piaget lahir
pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel, Swiss. Ayahnya adalah seorang ahli
sejarah dengan spesialisasi abad pertengahan. Ibunya adalah seorang yang
dinamis, inteligens, dan taqwa. Sewaktu mudahnya, ia tertarik pada alam dan senang
mengamati burung-burung, ikan, dan binatang lainnya di alam bebas, sehingga
akhirnya tertarik pada pelajaran biologi di sekolah. Sejak umur 10 tahun ia
telah menerbitkan karangan pertamanya tentang burung “Pipit Albino” pada
majalah ilmu pengetahuan alam. Pada umur 15 tahun ia menolak tawaran sebagai
curator koleksi moluska di museum Ipa di Geneva, karena ingin menyelesaikan
sekolah menengahnya.
Pada tahun 1916,
Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana bidang biologi di Universitas
Neuchatel. Pada usia 21 tahun ia telah menyelesaikan disertasi tentang moluska
dan memperoleh gelar doctor filsafat. Setelah menyelesaikan pendidikan formal,
Piaget memutuskan untuk mendalami psikologi di Zurich. Pada tahun 1919, ia meninggalkan
Zurich dan pergi ke Paris. Selama dua tahun, ia tinggal di Universitas
Sorbonne, belajar psikologi klinis,logika, serta epistemology. Pendalamnya
tentang filsafat meyakinkannya bahwa perlunya pemikiran spekulasi murni
dilengkapi dengan pendekatan ilmu pengetahuan yang faktual.
Pada tahun 1920,
Piaget bekerja bersama Dr. Theophile Simon di laboratorium Binet di Paris
dengan tugas mengembangkan tes penalaran yang kemudian diujikan. Dari hasil uji
yang diperolehnya, ia menyimpulkan bahwa perbedaan jawaban yang ada disebabkan
oleh perbedaan intelegensi peserta. Berdasarkan pengalaman membuat tes
tersebut, Piaget mendapatkan tiga pemikiran penting yang mempengaruhi
berpikirnya dikemudian hari. Pertama, Piaget melihat bahwa anak yang
berbeda umurnya menggunakan cara berpikir yang bebeda. Inilah yang mempengaruhi
pandangan Piaget mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak. Kedua,
metode klinik digunakannya untuk mengorek pemikiran anak secara lebih mendalam.
Metode inilah yang dikembangkan Piaget dalam studinya tentang perkembangan
kognitif anak. Ketiga, Piaget berpikir bahwa pemikiran logika abstrak
mungkin relevan untuk mememahami pemikiran anak. Menurutnya, operasi-operasi
logika yang ada dalam pemikiran deduksi berkaitan dengan struktur mental tertentu
dalam diri anak. Ia mencoba untuk menemukan bagaimana pemikiran sangat
berkaitan dengan logika. Ciri pemikiran deduksi logis (abstrak dan
hipotesis) ini menjadi salah satu ukuran tertinggi Piaget dalam menentukan
tahap-tahap perkembangan kognitif anak.
Pada tahun 1921,
Piaget diangkat sebagai direktur penelitian di Institut Jean-Jacques Rousseu di
Geneva. Di situ ia memperole kesempatan untuk mempelajari pemikiran anak. Hasil
penelitiannya banyak dipublikasikan pada tahun 1923-1931.
Pada
tahun 1950, Piaget banyak meneliti dan menulis tentang perkembangan inteligensi
manusia. Ia juga mangaplikasikan hasil penemuan psikologis tersebut dalam
persoalan epistemology. Ditahun yang sama, ia mempublikasikan seri epistemology
genetic. Buku ini merupakan sintesis pemikirannya akan beberapa aspek
pengetahuan, termasuk matematika, fisika, psikologi, sosiologi, biologi, dan
logika. Di antara tahun 1950-1960 , Piagat banyak mempublikasikan bukunya
terutama berisi tentang perkembngan kognitif. Hingga pada tahun 1969, Piaget
menerbitkan “The Psychology of the Child” yang diperuntukkan bagi
kalangan umum yang ingin mengetahui pemikirannya. Ini adalah semacam ringkasan
teori Piaget tentang perkembangan intelektual dan persepsi. Pada tahun yang
sama, ia juga menerbitkan “Mental Imaginary in the Child”. Buku ini
menjelaskan perkembangan gambaran mental dan hubungannya dengan perkembangan
inteligensi. Pada tahun 1967, ia mempublikasikan “Biology and Knowledge”,sebuah
buku yang berkaitan dengan hubungan antara faktor biologi dengan proses
kognitif.
Piaget
pensiun dari Institut Rousseau pada tahun 1971. meskipun demikian, ia tetap
aktif menulis dan menerbitkan banyak buku. Piaget meninggal pada tanggal 16
September 1980 di Geneva.
Beberapa
Konsep dalam Teori Piaget.
Ada
beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori
perkembangan kognitif atau teori perkembangan Piaget, yaitu;
1.
Organisasi.
Organisasi adalah suatu tendensi
yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna mengintegrasikan struktur, baik
yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang lebih tinggi.
2.
Skema. Skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia
secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan
beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang.
3.
Asimilasi.
Asimilasi adalah proses kognitif
dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru kedalam
skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
1.
Akomodasi.Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema
lama sehingga cocok dengan rangsangan yang baru, atau memodifikasi skema yang
ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada.
2.
Ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah keseimbangan
antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana
tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat
membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.
Perkembangan
kognitif adalah tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari usia
anak-anak sampai dewasa; mulai dari proses-proses berpikir secara konkret
sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep anstrak dan logis.
Jean
Piaget seorang pakar yang banyak melakukan penelitian tentang perkembangan
kemampuan kognitif manusia, mengemukakan dalam teorinya bahwa kemampuan kognitif
manusia terdiri atas 4 tahap dari lahir hingga dewasa. Tahap dan urutan berlaku
untuk semua usia tetapi usia pada saat seseorang mulai memasuki tahap tertentu
tidak sama untuk setiap orang. Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam
teori Piaget sebagai
1.
Tahap
sensorimotor: umur 0 – 2 tahun (anak mengalami
dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
2.
Tahap
pra-operasional: umur 2 – 7 tahun (Ciri pokok
perkembangannya adalah penggunaan symbol/bahasa tanda dan konsep intuitif)
3.
Tahap
operasional konkret: umur 7 –
11/12 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret)
4.
Tahap
operasional formal: umur
11/12 ke atas. (Ciri pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, deduktif
dan induktif serta logis dan probabilitas )
Bagi
guru matematika, teori Piaget jelas sangat relevan, karena dengan menggunakan
teori ini, guru dapat mengetahui adanya tahap-tahap perkembangan tertentu pada
kemampuan berpikir anak di kelasnya. Dengan demikian guru bisa memberikan
perlakuan yang tepat bagi siswanya, misalnya dalam memilih cara penyampaian
materi bagi siswa, penyediaan alat-alat peraga dan sebagainya, sesuai dengan
tahap perkembangan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa masing-masing.
Guru perlu mencermati apakah symbol-simbol matematika yang digunakan guru dalam
mengajar cukup mudah dipahami siswa, dengan mengingat tingkat kemampuan
berpikir yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
pengetahuan itu bukanlah salinan dari obyek dan juga bukan
berbentuk kesadaran apriori yang sudah ditetapkan di dalam diri subyek, ia
bentukan perseptual, oleh pertukaran antara organisme dan lingkungan dari sudut
tinjauan biologi dan antara fikiran dan obyeknya menurut tinjauan kognitif.
Piaget, dalam Bringuier, 1980, hlm. 110.
Teori
Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang
kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya.
Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang
diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang
dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan
masa kanak – kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.
Perkembangan
cara berfikir yang berlainan dari masa bayi sampai usia dewasa meliputi
tindakan dari bayi, pra operasi, operasi kongkrit dan opersai formal. Proses
dibentuknya setiap struktur yang lebih kompleks ini adalah asimilasi dan
akomodasi, yang diatur oleh ekuilibrasi.
Piaget
juga memberikan proses pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, ia
menguraikan pengalaman fisik atau pengetahuan eksogen, yang merupakan abstraksi
dari ciri – ciri dari obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan
endogen disusun melalui reorganisasi proses pemikiran anak didik . Sruktur
tindakan, operasi kongkrit dan operasai formal dibangun dengan jalan logis –
matematis.
Sumbangan
bagi praktek pendidikan untuk karya – karya Piaget mengenali pengetahuan yang
disosialisasikan dari sudut pandangan anak. Implementasi kurikulum menjadi
pelik oleh kenyataan bahwa teorinya tidak memasukan hubungan antara berfikir
logis dan pelajaran – pelajaran pokok seperti membaca dan menulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahar
Ratna Willis. Prof. Dr. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: P2LPTK.
_______________________.
2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung: JICA UPI.
Sardiman,
AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rapgrapindo Persada.
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT,
Rineka Cipta.
Paul
Suparno. Prof. 2003. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.
Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar